Upaya Guru PAUD Hentikan Pekerja Anak di Desa

Upaya Guru PAUD Hentikan Pekerja Anak di Desa

Sejak tahun 2019 hingga saat ini Wahana Visi Indonesia (WVI) bergerak untuk membawa perubahan kepada masyarakat yang didampingi oleh Mondelez International, melalui program Cocoa Life di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Banyak hal yang dilakukan demi tercapainya kesejahteraan masyarakat dan anak, seperti memberikan edukasi kepada masyarakat tentang perawatan perkebunan kakao, pengeloloaan ekonomi rumah tangga, bisnis pertanian dan juga perlindungan anak.

Dengan adanya pendampingan ini, perubahan positif terjadi di tingkat masyarakat dan anak. Salah satunya terjadi pada diri Rizka Fadhilah (36), seorang guru honorer PAUD di Desa Botta, Kabupaten Luwu. Kepeduliannya terhadap masalah tumbuh kembang anak serta pekerja anak, membuatnya selalu bersemangat saat mengikuti berbagai pelatihan program Cocoa Life. Salah satu pelatihan yang ia ikuti adalah pelatihan mengenai Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM). Dengan pelatihan PATBM, Rizka dan masyarakat Desa Botta lainnya bisa mengerti usia anak menurut undang-undang, hak-hak anak, bahaya pekerja anak dan bahaya pernikahan usia anak.

Pemerintah dan masyarakat Desa Botta mendukung pelaksaan PATBM ini. Mereka bahkan antusias untuk membentuk kelompok PATBM yang kemudian mendapat persetujuan berupa Surat Keputusan dari Kepala Desa. Rizka pun ditunjuk menjadi ketua kelompok PATBM Desa Botta. Ibu dari dua orang anak ini merasa senang dengan tugasnya yang baru sebagi ketua kelompok PATBM Desa Botta.

“Semoga dengan amanah yang diberikan kepada saya selaku ketua kelompok PATBM dapat saya manfaatkan sebaik mungkin untuk menjawab semua keresahan saya selama ini. Saya sangat beryukur dengan adanya pendampingan dari Wahana Visi Indonesia melalui program Cocoa Life yang didukung oleh Mondelez International, banyak pelajaran baru yang saya dapatkan baik dari segi pengelolalaan ekonomi rumah tangga sehingga saya dan teman-teman antusias untuk membentuk kelompok menabung, selain itu saya juga mendapatkan ruang untuk membuat program di desa untuk memperbaiki tumbuh kembang anak,” katanya.

Rizka mengatakan meningkatkan kesejahteraan anak di Desa Botta akan menjadi fokusnya saat menjabat sebagai ketua kelompok PATBM, terutama dalam hal pekerja anak yang dulu marak di desanya. Rizka menjelaskan beberapa program yang nantinya akan dikerjakan oleh kelompoknya.

“Kami akan melakukan sosialisasi di setiap dusun tentang PATBM, alur-alur rujukan kasus dan bahaya pekerja anak, mencegah peningkatan pernikahan usia anak, selain itu kami juga merancang program kerja tentang Internet Positif dan mengurangi kegiatan anak dalam dunia game dengan memberikan kegiatan yang bernilai positif. Semoga dengan program kerja tersebut dapat membawa perubahan yang baik terhadap anak,” pungkas Rizka.

 

Ditulis oleh Irwan Dedi Setiawan, Field Facilitator Program Cocoa Life, Wahana Visi Indonesia


Artikel Terkait