Melawan Ketidaknyamanan Demi Anak Sehat di Hiligito

Melawan Ketidaknyamanan Demi Anak Sehat di Hiligito

#BersamaMelawanCovid19 - Pagi itu di awal bulan Juni 2020, Yuliana Hondro dan ibu-ibu kader lainnya bergegas merapikan dan menyiapkan balai desa. Pada hari itu di balai Desa Hiligito, Kabupaten Nias Selatan akan dilakukan kegiatan rutin posyandu.

Seperti biasa di setiap bulan dalam kegiatan posyandu para kader akan melakukan penimbangan anak balita di dacin yang tersedia, kemudian dicatat di buku kader dan buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) serta dilakukan pembagian PMT (Pemberian Makanan Tambahan). Jika ada orang tua yang mengalami masalah pemberian makan maka akan dilakukan konseling PMBA (Pemberian Makan Balita dan Anak) oleh kader yang bertugas.

Namun, kali ini Yuliana dan para kader yang lain menyiapkan beberapa hal yang sedikit berbeda dari biasanya.  Adanya wabah virus corona yang melanda dunia bahkan termasuk Indonesia, menyebabkan setiap orang yang masuk ke posyandu harus melakukan protokol kesehatan seperti memakai masker dan sarung tangan. 

Sudah 5 tahun Yuliana menjadi kader, tetapi inilah kali pertama baginya untuk bertugas dengan menggunakan masker dan sarung tangan. Cuaca Nias Selatan yang panas harus membuat Yuliana beradaptasi untuk menggunakan sarung tangan dan masker. Keringat pun tanpa segan bercucuran. Ia pun harus belajar untuk melepas dan mengganti sarung tangan dengan rutin saat bekerja di posyandu.

Belum lagi keharusan untuk memakai masker yang memang sangat tidak biasa untuk wanita 35 tahun ini. Kesehariannya sebagai ibu rumah tangga dan petani kebun membuatnya sulit untuk merasakan kenyamanan saat menggunakan masker.

Sebelum posyandu dimulai Yuliana sudah mendapatkan penjelasan dari bidan desa mengenai penggunaan alat-alat pelindung diri untuk mencegah penularan virus Corona. Meskipun di kabupaten Nias Selatan ini belum ada penderita Covid-19, Yuliana dan rekan-rekan kader tetap taat mengikuti protokol pencegahan penularan virus Corona dengan baik.

“Hanya awalnya saja saya merasa tidak nyaman, tapi karena tahu manfaatnya memakai masker dan sarung tangan adalah untuk kebaikan bersama supaya tidak menularkan dan tidak tertular virus Corona, saya patuh mengikutinya. Lagipula semua ini untuk kesehatan anak-anak di Nias Selatan,” ujar ibu 5 anak ini.

Akhirnya waktu yang dinanti tiba, kegiatan posyandu pun dimulai, alat pelindung diri sudah dipakai masing-masing kader dan bidan desa. Penimbangan kali ini agak berbeda dari biasanya, yaitu sarung timbangan memakai sarung pribadi yang dibawa oleh ibu-ibu balita, sehingga Yuliana harus sering mengatur dacin agar penimbangan tetap akurat. Sejumlah orang tua balita pun diatur untuk saling menjaga jarak satu sama lain.

Yuliana selalu berharap melalui kerelaannya menjadi kader maka  ia dapat membantu sesama dan anak-anak di Desa Hiligito bisa sehat bebas dari masalah gizi buruk.

 

Ditulis oleh: Dewi Sukowati dan Juni Arman Hulu, Staf Wahana Visi Indonesia


Artikel Terkait