Harapan Baru di Awal Musim Tanam

Harapan Baru di Awal Musim Tanam

Kelompok Tunas Baru di Desa Sajang, Kecamatan Sembalun merupakan sebuah kelompok pertanian dampingan Wahana Visi Indonesia (WVI) di Kabupaten Lombok Timur. Kelompok tani ini merupakan satu dari beberapa kelompok yang mendapatkan bantuan nontunai input pertanian atas dukungan UNDP Petra. Hasil pertanian di kelompok ini berkurang di masa pandemi, sehingga menimbulkan dampak ekonomi terutama pada petani yang memiliki anak.

Supendi (35), ketua Kelompok Tunas Baru membenarkan hal tersebut. Namun, sejak mendapatkan pendampingan dan bantuan nontunai, kelompok ini kembali optimis untuk Bertani.

“Kami kemarin mengambil input pertanian seperti cangkul, bibit bawang merah dan pupuk ecofert (eco-friendly fertilizer). Komoditas utama dari kelompok tani kami lebih kepada bawang merah karena komoditas ini sudah kami tanam selama 3 tahun,” jelas Supendi.

Menurutnya, Kelompok Tunas Baru telah melakukan penanaman bibit bawang merah yang telah mereka beli dengan menggunakan salah satu lahan dari kelompok tani sebagai percobaan. Seratus kilogram bibit bawang merah yang sudah dibeli ditanam di lahan seluas 1,5 are.

“Karena bibit terbatas, sehingga nantinya dari hasil yang sudah ditanam dan berhasil, maka hasilnya akan di bagikan ke anggota lain agar bisa mereka tanam dalam bentuk bibit, sehingga mereka dapat menjual hasilnya kembali untuk memenuhi kebutuhan keluarganya,” lanjutnya.

Usaha yang dilakukan Supendi dan timnya tidak sia-sia. Bawang merah yang ditanam dengan menggunakan pupuk bokashi hasil dari pelatihan bersama WVI ternyata berhasil.

 “Perubahan kami rasakan di mulai dengan saya dan kelompok sering kali mengikuti beberapa program dari Wahana Visi Indonesia yang bersinergi dengan UPTD Pertanian Sembalun mulai dari pelatihan pertanian terpadu terkait dengan pemasaran dan menghasilkan produksi dengan kualitas yang baik, hingga teman-teman dari WVI dan UPTD turun kelapangan langsung untuk mengajarkan kami hal baru untuk bisa membuat pupuk organik sendiri. Nyatanya saat ini tanaman kami bisa tumbuh dengan baik dengan kondisi cuaca yang hujan,” pungkasnya.

Supendi berharap WVI dan UPTD pertanian  terus melakukan pendampingan kepada petani agar petani mendapat solusi yang baik terkait masalah-masalah yang dihadapi dalam pertanian, sehingga hasilnya dapat dipasarkan dengan nilai yang tinggi. Sampai saat ini terdapat 18 kelompok tani yang didampingi oleh WVI, di mana sebagian besar kelompok sudah mulai kembali menanam komoditas unggulan mereka di awal musim tanam.

Ditulis oleh: Siluh Puspita, Staf Respons Tanggap Bencana Gempa Lombok Wahana Visi Indonesia  


Artikel Terkait