Cerita Anak: Ternyata Saya Bisa Berkembang

Cerita Anak: Ternyata Saya Bisa Berkembang

Halo, nama saya Nopera, berusiaa 17 tahun yang merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Ayah saya bekerja sebagai karyawan honorer dan ibu saya sebagai ibu rumah tangga. Saya ingin bercerita tentang perkembangan saya sejak bergabung di forum anak daerah (FAD).

Sebelum aktif di FAD, saya tidak paham bagaimana menyampaikan pendapat saya agar mudah  dipahami orang lain. Saya juga belum mengetahui tentang adanya wadah aspirasi untuk anak yang bisa memberikan keadilan pada anak-anak.

Setelah saya bergabung dalam FAD, saya bertemu teman-teman baru. Saya juga mengetahui dan paham tentang kasus kekerasan yang terjadi pada anak, bagaimana tips agar kita sebagai anak mendapatkan relasi yang berdampak positif dan bahwa anak sangat diprioritaskan suara dan aspirasinya. Hak dan kewajiban anak juga sangat diterima oleh orang dewasa walaupun belum sepenuhnya.

Dampak positif yang saya rasakan adalah saya lebih percaya diri untuk meyampaikan ide, pendapat dan gagasan saya sebagai seorang anak kepada teman-teman dan masyarakat. Saya mengetahui bagaimana jika ada terjadi kasus kekerasan terhadap anak untuk melaporkannya kepada pihak yang berwajib. Saya juga mendapat peningkatan kapasitas dalam membuat permainan yang kreatif dan menyenangkan agar di dalam sebuah ruang diskusi tidak membosankan.

Satu hal yang menjadi konsen saya adalah kasus pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak. Hal ini sebelumnya sudah saya sampaikan dalam pelatihan Child Led Research yang diadakan oleh Wahana Visi Indonesia, karena dampak negative yang sangat besar terutama pada korban yang bisa berujung bunuh diri karena mendapatkan kejahatan yang menggangu mental korban. Kasus seperti ini belum ditanggapi serius oleh masyarakat dan pemerintah dan dipandang sebagai Rape Culture, sehingga korban bukannya mendapatkan keadilan tetapi mendapat victim blaming oleh masyarakat.

Saya melihat perlu sekali kasus ini ditangani dengan serius karena dampak dan akibatnya sangat fatal jika kasus ini tidak ditangani dengan baik. Sebagai pengguna media sosial yang baik dan bijak, saya juga memanfaatkan hal tersebut dengan membagikan sebuah informasi, edukasi tentang perempuan dan anak yang saya bagikan melalui Instagram dan Whatsapp, berbunyi:

“Anak anak juga bisa memberikan ide dan aspirasi mereka sebagai generasi penerus bangsa yang perlu di akui dan dianggap pendapatnya. Perbedaan usia bukan hal yang menjadi halangan untuk setiap orang bersuara demi kemanusiaan”

Terima kasih kepada Wahana Visi Indonesia yang selalu mendukung, mendengarkan suara dan aspirasi kami sebagai anak. Juga mendukung dalam mengembangkan kemampuan kami. Harapan saya ke depannya agar Wahana Visi Indonesia selalu memberikan kegiatan-kegiatan yang sangat menarik kepada forum anak.

Ditulis oleh: Noperia, Anggota Forum Anak dampingan Area Program Landak Wahana Visi Indonesia


Artikel Terkait